Strategi, Memulai Usaha, Bisnis Kuliner, Home Industry, Jenis Makanan, Minuman, Target Pasar, Segmentasi Konsumen, Tingkat Ekonomi
Strategi Memulai Usaha Kuliner Home Industry Jenis Makanan atau Minuman Target Pasar Segmentasi Konsumen Positioning
Strategi Memulai Usaha Kuliner Home Industry
Meskipun kuliner (makanan dan minuman) skala rumah tangga memiliki potensi pasar yang besar dan mudah dalam memulai usahanya, bukan berarti bisnis tersebut tidak memerlukan strategi dan cara yang tepat. Pasar yang besar dengan jumlah pemain yang banyak merupakan sebuah ancaman dan tantangan bagi kelangsungan bisnis Anda. Karena itu, perlu beberapa strategi yang harus dilakukan. Berikut ini beberapa faktor penting untuk mengembangkan bisnis kuliner skala rumah tangga.
Menentukan dan Mempelajari Jenis Makanan atau Minuman
Langkah awal memulai bisnis kuliner adalah menentukan jenis produk makanan atau minuman skala rumah tangga yang akan dipilih. Setelah itu, mempelajari karakteristiknya, dari keberadaan bahan baku, peralatan yang dibutuhkan, cara membuat, kegunaan, cara mengonsumsi, cara penyimpanan, hingga proses pendistribusian. Semua informasi dapat Anda peroleh dari literatur, pengalaman atau wawancara langsung dengan pembeli dan pedagang yang sudah ada. Dengan mempelajari karakteristik produk akan dikembangkan, Anda bisa menghitung kebutuhan modal dan menentukan standar operasional pembuatan.
Mengenal Target Pasar dan Segmentasi Konsumen
Setelah Anda yakin dengan jenis produk yang akan dikembangkan perlu ditentukan segmentasi pasar yang akan dibidik. Segmentasi adalah pembagian konsumen berdasarkan kriteria tertentu. Segmentasi dimaksudkan untuk memudahkan Anda fokus dalam mengenali konsumen yang akan membeli produk yang dijual. Pembagian yang sangat mudah adalah membagi pasar secara ekonomi, yaitu segemen atas yang memiliki daya beli tinggi, segmen menengah dengan daya beli sedang, dan segemen bawah yang berkantong tipis. Namun, pengertian segmentasi tidak terbatas pada pembagian ekonomi saja, tetapi juga wilayah, misalnya daerah kota atau desa, berdasarkan usia (tua, muda, anak-anak), dan sebagainya.
Masing-masing kelompok memiliki ciri dan kepentingan sendiri saat membeli produk.
Contoh Segmentasi Pasar Berdasarkan Tingkat Ekonomi
Kelompok Atas
Kelompok yang secara otomatis memerlukan rasa yang enak, sanitasi yang higienis, bermanfaat bagi kesehatan, tidak memperdulikan harga, dan sangat sensitif. Kelompok atas memang tidak banyak tetapi jika Anda menjual produk untuk kelas ini keuntungan yang didapatkan berlipat-lipat.
Kelompok Menengah
Kelompok yang memiliki daya beli sedang, bertujuan memenuhi kebutuhan dasar dan gaya hidup. Pengemasan yang baik dan rasa yang enak menjadi kebutuhan yang sangat diperhatikan kelompok ini. Mereka merupakan pembeli yang cukup setia dan tidak mudah berpindah jika merasa cocok dengan produk yang dijual.
Kelompok Bawah
Merupakan kelompok dengan daya beli sangat terbatas, sangat sensitif dengan harga, alasan mendasar untuk memenuhi kebutuhan perut sehingga menginginkan kuantitas besar dengan harga terjangkau. Kelompok ini merupakan kelompok pasar terbesar tetapi kurang setia jika ada produk yang lebih murah.
Contoh Kasus
Ketika pedagang A ingin menjual kerupuk ikan kakap dengan rasa yang enak, dikemas menarik, dan dititipkan ke warung makan terkenal yang pengunjungnya kalangan atas. Maka pedagang A menjual kerupuk ikan kakap dengan harga Rp. 5.000. Lain halnya dengan pedagang B yang ingin berjualan burger mini untuk sekolah dasar. Harga yang ditetapkan harus terjangkau uang saku anak sekolah.
Kedua pedagang berkomitmen dengan pilihannya masing-masing. Pedagang A merasa "aman" walaupun penjualan kerupuk yang tidak banyak, tetapi merupakan pembeli potensial. Sementara pedagang B, jumlah burger mini yang terjual banyak, tetapi harga yang ditetapkan relatif rendah karena disesuaikan dengan segmen pasarnya.
Positioning
Positioning adalah persepsi atau image yang diciptakan agar produk yang dijual memiliki ciri tersendiri. Fungsi positioning adalah membuat produk yang Anda jual tidak mudah dilupakan konsumen di tengah ramainya pasar bisnis kuliner. Positioning juga harus didukung dengan perlengkapan (property) untuk "menancapkan" persepsi positif di benak konsumen. Kelebihan sebuah positioning suatu produk yaitu jika suatu produk telah "tertancap" di benak konsumen, maka akan selalu diingat dan menjadi referensi untuk memengaruhi konsumen lain untuk membeli.
Contoh Penerapan Positioning
Seorang pedagang ingin menjual kerupuk ikan yang berkualitas dan kaya akan kandungan zat gisi. Agar terlihat unik dan mudah dikenal orang, ia memilih ikan bandeng yang kaya akan protein serta memiliki daging putih dan tebal. Rasa kerupuk sangat kuat sehingga berbeda dengan kerupuk lainnya. Untuk menambah nilai jjual ditambahkan pula analisis sederhana tentang manfaat daging bandeng dan dikemas dengan wadah yang bersih dan warna terang (biru dan merah). Semua itu merupakan sebuah positioning yang sangat efektif pada suatu konsep yang telah disusun.
Perbedaan yang Nyata (Significat Different)
Bisnis di bidang kuliner tidak cukup hanya mengandalkan bahan baku terpilih, rasa enak, tempat strategis, harga murah, bersih, dan kemasan yang bagus. Semua faktor tersebut sudah menjadi standar dalam bisnis kuliner. Anda perlu membuat strategi agar bisnis kuliner yang dilakukan memiliki perbedaan yang nyata berdasarkan positioning yang tepat. Untuk mendapatkan perbedaan yang nyata diperlukan pemahaman mengenali karakteristik bisnis tertentu dan kemampuan mengenali keinginan konsum yang tidak tersirat. Perbedaan yang nyata tidak harus berasal dari komposisi bahan baku atau pelayanan, tetapi dengan memberikan sentuhan kecil yang membuat usaha Anda berbeda jelas di mata konsumen. Misalnya penjual yang lucu, nuansa etnik, atau jenis makanan yang dijual zaman dahulu.
Contoh Kasus
1. Warung makan yang berjualan nonstop 24 jam untuk melayani pembelinya.
2. Penjual roti yang hanya menjual dagangannya pada beberapa waktu tertentu. Misalnya setelah pembuatan, agar produk yang dijual masih hangat.
Promosi
Usaha rumahan bukan berarti tidak mengenal promosi. Promosi dapat sesuai dengan kondisi keuangan dan kebutuhan. Manfaat promosi adalah memperkenalkan produk yang dijual. Dalam situasi persaingan yang ketat, promosi dapat dijadikan sarana untuk mengenalkan produk.
Berikut ini beberapa promosi sederhana dan efektif yang dapat dilakukan pengusaha rumahan dengan modal kecil.
1. Sampling Terbatas
Sampling terbatas, yaitu memberi uji coba makanan atau minuman yang dijual kepada agen atau penjual agar mereka mengenal produk yang dijual. Dengan cara ini, penjual yang telah mencicipi dan mencoba akan menceritakan keunggulan produk yang Anda tawarkan kepada orang lain. Hal yang harus diperhatikan adalah menari situasi yang tepat untuk memperkenalkan kepada konsumen.
2. Membuat Spanduk
Pembuatan Spanduk berfungsi untuk mempermudah konsumen membaca dan mengenal serta mempermudah pencarian alamat usaha Anda.
3. Menyebar Brosur atau Kartu Nama
Anda dapat membuat brosur sederhana yang berisi keunggulan produk, harga jual, kemasa, alamat, nomor telepon yang dapat dihubungi. Penyebaran brosur dilakukan harus tepat sasaran agar menghemat biaya. Misalnya, memberikan brosur tentang ayam siap saji kepada ibu-ibu arisan atau ibu-ibu yang sedang menunggu anak sekolah atau dalam aktivitas santai.
4. Atkif Mengikut Pameran
Pameran yang sering diadakan pemerintah atau lembaga swasta dapat Anda jadikan sarana promosi agar produk yang dijual dikenal banyak orang. Lembaga yang sering mengadakan pameran, antara lain Departemen Perdagangan, Pemerintah Kota, Koperasi, atau lembaga swadaya lainnya.
5. Anggota Kelompok Usaha Kecil
Menjadi anggota kelompok pengusaha kecil yang tersebar di seluruh kota dapat dijadukan sarana untuk bertukar informasi dan pengalaman dengan pengusaha lain.
6. Memasang Iklan Mini
Memasang iklan mini pada surat kabar merupakan salah satu media promosi yang sangat terjangkau bagi pengusaha kecil untuk mengenalkan produk yang dijual kepada konsumen.
7. Aktif Menjalin Hubungan Di Sosial Media.
Sosial media juga merupakan salah satu sarana untuk mempromosikan usaha anda sepeti Halaman Facebook, Twitter dan Instagram.
Nah demikian urain tentang Strategi Memulai Usaha Kuliner Home Industry semoga bermanfaat untuk Anda.