Tata Letak Toko Menarik, Konfigurasi Tata Letak, Straight plan, Digonal plan, Curved Plan, Varied Plan, Geometric Plan

Tata Letak Toko biasanya diatur berdasarkan atas Empat Klasifikasi


Pertama, penataan barang-barang diatur secara fungsional. Sebagai Contoh, toko perlengkapan baju pria dapat dibagi menjadi kaos. dasi, penjepit dasi, pembersih sepatu, jaket, dan celana panjang.

Kedua, penataan baranag-barang berdasarkan motivasi pembelian. Misalnya, pada toko swalayan, lantai terbawah biasanya dialokasikan untuk produk-produk yang membutuhkan keputusan pembelian yang cepat. Sementara di lantai yang lebih tinggi dipajang barang-barang yang membutuhkan waktu pengambilan keputusan pembelian lebih lama.


Ketiga, Market segement groupings, yaitu pengaturan group produk berdasarkan segmentasi. Seperti baju anak terpisah dengan baju wanita pada pengaturan tata letak toko swalayan.


Keempat, storability product grouping, yaitu tempat penyimpanan berdasarkan kebutuhan. Seperti pada tata letak supermarkat terdapat pemisahan area untuk bahan makanan yang membutuhkan lemari pendingin dan barnag-barnag yang dapat disimpan pada suhu normal.
Yang tak kalah penting pada tata letak toko adalah sirkulasi. Ada dua jenis sirkulasi yang biasanya digunakan dalam mengatur tata letak toko, yaitu sirkulasi dengan pola geometris (straight pattern) dan sirkulasi dengan pathway plan, curved plan, varied plan, dan geometrik plan. Pola-pola geometris memiliki beberapa keuntungan, diantaranya efisiensi ruangan, lebih banyak ruang dialokasikan untuk produk, proses berbelanja lebih cepat, kontrol persediaan dan keamanan lebih terjamin, dan kemudahan untuk swalayan. 

Sementara pola campuran menimbulkan kesan yang lebih luwes, pembelaja merasa lebih relaks, konsumen dapat menjelajah ke arah mana pun yang ia sukai, dan dapat meningkatkan dorongan pembelian.

Pembagian ruang yang tepat harus dipertimbangkan dengan matang. Terdapat empat pertimbangan untuk mengalokasikan merchandise yang dijual (menurut Levy dan Weitz, 2009), yaitu, produktivitas ruang (space productivity), pergantian consideration). Untuk produktivitas ruang seperti diberikan persentase luasan yang sama dengan persentase harapan jenis omzet yang diinginkan. Misalnya diinginkan 15% penjualan diperoleh dari penjualan aksesoris, maka 15% dari keseluruhan besar ruangan ditata untuk itu. Lalu kedua, inventory turnover/pergantian persediaan mempertimbangkan seberapa tinggi turnover merchandise dan dari situ ditentukan alokasi ruang untuk merchandise serta posisinya.

Pertimbangan ketiga, dampak terhadap keseluruhan penjualan toko, menjadi penting untuk dipertimbangkan. Tentunya untuk produk-produk yang menyumbangkan omzet terbesar mendapat alokasi terbanyak. Pertimbangan yang terakhir, pertimbangan display lebih mengarah pada terbatasnya kondisi toko yang harus diisi dengan berbagai merchanidse yang bervariasi agar terlihat menarik. Gabungan pemilihan produk yang beragam juga warna dan bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung tentunya akan menarik perhatian dan juga akan mendorong terjadinya pembelian.

Konfigurasi Tata Letak

- Pathway Plan

Pada konfigurasi ini terdapat jalur utama yang dapat mengarahkan penunjung untuk menjelajahi berbagai sudut toko. Tidak menutup kemungkinan jalur utama ini bercabang atau digabung dengan bentuk lain.

- Straight plan

Konfigurasi ini sangat teratur dan berfokus pad penempatan rak-rak pajangan yang linear. Konfigurasi grid juga merupakan salah satu implementasi straight plan ini. Konfigurasi ini cocok untuk toko-toko kecil, sipermarket, mini market, dan toko buku.

- Digonal plan


Konfigurasi ini menerapkan sistem penataan yang digonal. Diharapkan muncul kejutan dari suasana yang berbeda dengan penempatan tata letak yang tidak sejajar dengan keempat pelingkup dinding interiornya.

- Curved Plan

Konfirgurasi ini sangat luwes dan dapat memberikan pengalaman unik melalui lekukan jalur sirkulasinya. Toko mainan sering menggunakan tata letak ini.

- Varied Plan

Viried plan merupakan gabungan beberapa konfigurasi tata letak untuk mendapatkan suasana berbeda yang diinginkan, dipadukan dengan tuntutan fungsional yang mutlak harus dipenuhi oleh desain ritel. Penggabungan dua atau lebih konfigurasi harus terencana dengan tepat agar pengunjung tetap dapat merasakan orientasi toko.

- Geometric Plan

Geometric plan merupakan sebuah faktor konfigurasi dengan jalur sirkulasi berbentuk geometris seperti alur segitiga, alur persegi empat, dan linear. Alur ini menarik dan dapat diterapkan pada berbagai toko.

Demikian semoga urain diatas bisa meningkat ketertarikan calon pembeli toko Anda.

Postingan populer dari blog ini

Potensi Diri dan Karakter Wirausahawan Potensial

Bisnis Di Era Digital Berwirausaha Butuh Teknologi

Bisnis Mudah dan Menguntungkan Untuk Para Pemula