Tujuh Faktor Keberhasilan, Strategic Intent, Decision Maker, Funding, Membuat Business Plan yang Jelas, Manajemen Tim, Execution, Timing
Tujuh Faktor Keberhasilan
Ciri utama seorang wirausahawan adalah kecerdikannya mencari dan membaca peluang serta kecekatannya dalam menangkap peluang. Seorang entrepreneur adalah orang yang menghargai independensi di atas segalanya. Mereka adalah sosok yang bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Apabila tujuan utama Anda untuk menjadi seorang entrepreneur adalah uang, berarti Anda bukan seorang entrepreneur. Sebab, semakin Anda mempedulikan uang, akan membuat anda semakin berhati-hati. Sedangkan seorang entrepreneur adalah orang yang berani mengambil risiko.
Oleh sebab itu yang penting untuk menjadi pemimpin yang sukses adalah adanya tekad yang besar dan berani mengambil risiko. Sekali Anda mengambil risiko, Anda akan belajar, mengetahui bagaimana cara memecahkan masalah dan mencari solusi yang dapat mendorong Anda menemukan potensi diri.
Berdasarkan hasil pemantauan yang pernah dilakukan oleh Darwin Silalahi dari Booz Alen & Hamilton sekitar 80% hingga 90% usaha baru terutama perusahaan berskala kecil dan menengah yang tidka dapat mencapai pertumbuhan bisnis usahanya, akan sulit bertahan dalam waktu 1 hingga 2 tahun sejak didirikan.
Dari kasus tersebut, Darwin mengemukakan ada 7 faktor penting yang dapat diraih sebuah perusahaan baru untuk tumbuh dan berkembang dalam jangka waktu panjang antara lain :
1. Strategic Intent
Yaitu adanya satu kesatuan visi dan misi yang mencerminkan tujuan utama dan aspirasi dari pengusaha (pendirinya). Ciri perusahaan yang berhasil adalah yang mampu menerjemahkan visi dan misi dalam praktek manajemen yang efektif dan optimal. Artinya, antara pengusaha dan tim manajemen memiliki pemahaman dan bahasa yang sama sehingga terhindar dari keputusan-keputusan yang bersifat ambivalen, tidak konsisten dan kontradiktif.
Sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan meraup keuntungan jangka panjang atau membuka pasar baru, jelas membutuhkan komitmen dari seluruh shareholder untuk menyediakan dana cukup besar dalam tempo terjadinya terbentuknya pasar. Sebaliknya, perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek (bit and run) atau 'menciptakan lapangan pekerjaan' memerlukan implikasi yang berbeda pula.
2. Decision Maker
Kesanggupan seorang pengusaha dalam mengambil suatu keputusan penting dalam waktu cepat dan tepat memiliki nilai lebih yang dapat diunggulkan bagi perusahaan baru. Apalagi dalam situasi seperti sekarang ini, perubahan pasar terjadi begitu cepat, tidak hanya perubahan pasar saja tetapi juga menyangkut perubahan regulasi, industri maupun iklim kompetisi yang begitu ketat menuntut perusahaan bergerak cepat dan tanggap dalam mengantisipasi keadaan. Jadi kuncinya, hanya perusahaan yang menjunjung tinggi transparansi dan memiliki manajemen yang bersih yang bisa mengatasi perubahan tersebut.
3. Funding
Sulit bagi perusahaan baru untuk meminta tambahan modal dari investor. Sebab, permintaan tambahan modal bagi perusahaan baru akan mengundang pertanyaan dari para investor. Oleh sebab itu, penting bagi pemimpin perusahaan untuk melakukan manajemen keuangan yang terencana dengan memperhitungkan proyeksi cashflow dan mempertimbangkan pengeluaran dalam masa krisis perusahaan.
4. Membuat Business Plan yang Jelas
Bagaimanapun juga rencana usaha merupakan gambaran formal dari visi dan misi serta rencana pencapaian target dari usaha yang didirikan. Dari perencanaan bisnis ini akan muncul proyeksi dan asumsi bagi pengembangan bisnis yang sedang dijalankan dan faktor-faktor eksternal serta internal yang mempengaruhinya.
Sebab, sebuah perusahaan baru akan berhasil jika memiliki perencanaan bisnis yang mantap. Artinya perusahaan tersebut mampu melakukan proyeksi demand, pangsa pasar, harga produksi/jasa yang ditawarkan hingga biaya operasionalisasi seefisien mungkin. Di tengah persaingan bisnis yang demikian ketat, keunggulan pemimpin mengembangkan strategi bisnis dalam perencanaan usaha menjadi nilai lebih yang istimewa.
5. Manajemen Tim
Kapabilitas dan pengalaman adalah dua unsur utama dalam suatu tim manajemen yang handal. Pada umumnya tim manajemen yang solid dan terpercaya, memiliki kesamaan misi dan tujuan, sehingga penentuan strategi dan kebijakan perusahaan dapat berjalan secara optimal.
6. Execution
Suatu perencanaan binis, baru akan memiliki nilai jika usahanya sudah dijalankan. Ketika suatu usaha sudah dijalankan, akan tampak sejauhmana kualitas. Namun betapa pun bagus dan realistisnya suatu rencana bisnis Anda, jika tidak diikuti dengan eksekusi yang memadai tidak ada hasilnya.
7. Timing
Adalah kemampuan mempertimbangkan saat yang tepat ketika memasuki usaha yang baru. Ingat, tidak ada gunanya melakukan investasi besar-besaran apabila ternyata bisnis yang Anda kelola terlambat pemasarannya.
Dalam hal ini perlu kejelian seorang pengusaha agar tidak kehilangan momentum : tidak terlambat mamasuki pasar antau jangan pula membuka usaha kepagian dimana pasarnya sendiri belum disiapkan.
Untuk melaksanakan business plan sebagaimana yang diharapkan, sebuah perusahaan baru harus bisa memilih seorang pemimpin yang tepat dan berpengalaman dalam menjalankan bisnis. Oleh sebab itu, kemampuan yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang berpengalaman dalam menjalankan bisnis akan menunjang bisnis yang baru dirintis untuk bisa menuai panen karena ia mampu menetapkan dan menerapkan tujuan jangka panjang atau jangka pendek yang sesuai dengan visi dan misi bisnis yang Anda kelola.
Untuk membangun bisnis yang sehat, perlua dilakukan 4 tips berikut ini :
- Menggali kemampuan diri yang paling diunggulkan. Kemampuan diri tidak harus dari pengetahuan formal, bisa juga digali dari pengalaman.
- Memiliki keterampilan yang berkualitas yang didukung oleh Iman dan Taqwa.
- Bersedia belajar dari orang yang berhasil
- Jangan pernah menipu.
Untuk menjadi pengusaha, janganlah pernah menipu karena menipu adalah langkah menuju kegagalan. Modal untuk menghidupi perusahaan adalah kepercayaan dan luasnya jaringan.
Sebuah bisnis baru yang mengalami ketidak-berhasilan faktor penyebab utamanya adalah karena kurang matangnya perencanaan yang diambil oleh pemimpinnya dalam menangkap fenomena pasar, sehingga bisnis tidak tergarap dengan baik.
Dalam dunia bisnis dikenal dua istilah penting, yakni process oriented dan output oriented. Biasanya pemimpin atau perusahaan yang berorientasi pada "proses" akan mengupayakan semaksimal mungkin walaupun hasilnya belum sesuai dengan yang diharapkan. Artinya sepanjang Anda melakukan sesuai dengan proses atau metode belum tentunya hasilnya bagus.
Sedangkan pemimpin yang berorientasi kepada "output (hasil)", ia tidak akan mempedulikan apa dan bagaimana Anda melakukannya yang penting hasilnya sesuai dengan harapan dan target. Namun gaya kepemimpinan di negara kit tidak bisa menerapkan kepada "orientasi atau proses" saja, namun lebih kepada pendekatan proses dan hasil yang terbaik melalui penerapan "manajemen progresif", yakni bagaimana Anda mampu memotivasi semua orang secara terus-menerus dan mampu berprestasi dengan menerapkan kompensasi yang fair guna menggairahkan kinerja karyawan dan mempertahankan bisnis dalam jangka waktu lama.
Komentar
Posting Komentar